Jumat, 01 April 2011

Tsunami Membuka Tabir Keadilan Ilahi

Membicarakan keadilan Allah, seperti membicarakan misteri, jangankan kita yang awam ini, para pemikirpun dibuat pusing tujuh keliling memikirkannya. Lalu kenapa harus ada bencana dan kesusahan ditimpakan pada umatnya? Resolusi pemikiran yang menimbulkan pertanyaan ini, apabila diteliti maka Allah menguji hambanya dengan kriteria keimanan hambanya. Perumpamaannya tak ubahnya seorang direktur yang memutus hubungan kerja karyawannya tidak seenaknya, karena ada sistem dan proseduryang mengaturnya. Apabila direktur tersebut melakukannya, berarti telah ada kedzaliman direktur itu terhadap karyawannya.

Tetapi Allah bukanlah direktur, hubungan manusia dengan Allah bukan hubungan struktural, Allah memiliki standarNya sendiri, dan bekerja melalui standarNya, Allah memiliki standar untuk memberi bencana. Keadilanyang kita pertanyakan, patut mengemuka apabila ada hubungan struktural atau hubungan timbal balik. Karena Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak akan menguji kamu, melainkan disesuaikan ujian itu dengan iman hambanya."

Nah, maknanya dengan adanya musibah itu tidak ada yang harus kita sesali, tetapi jadikan media untuk kita semua dapat melakukan muhasabah, agar kita lebih dekat dan banyak bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya pada kita. Dan ada manfaat yang lebig besar, Allah Yang Maha Bijaksana memberikan hikmah dan keberkahan dibalik kejadiannya. Kejadian tsunami di Jepang mengajak kita berfikir sesuatu dibalik suatu kejadian... sudah siapkah kita menjadikannya sebagai pelajar yang harus kita "mempelajarinya"?
dikutip dari Lentera Da'Wah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...