Mitologi Hindu
Berdasarkan mitologi kuno Hindu, Surya yang dikenal sebagai dewa matahari adalah sosok suci dari surga yang bisa dilihat umat manusia setiap hari. Diilustrasikan juga sebagai sosok merah dengan tiga mata dan empat tangan, Dewa Surya biasanya mengendarai kereta perang yang dihela tujuh kuda atau seekor kuda berkepala tujuh.
Surya juga diyakini sebagai dewa yang menyembuhkan orang-orang sakit. Karena itu pula di India dewa matahari dipuja di kuil-kuil tersendiri, selain mendapat penghormatan melalui sejumlah festival yang diadakan setiap tahunnya. Selain itu Dewa Surya pun dipercaya mendatangkan keberuntungan. Tak heran jika para pedagang, menempatkan simbol matahari pada pintu tokonya.
Aztec
Bangsa Aztec mengaitkan matahari dengan dewa mereka yang bernama Huitzilopochtli. Nama ini merupakan gabungan dua kata dari bahasa Nahuati yang biasa mereka gunakan, yaitu huitzilin dan opocthli. Artinya burung kolibri dan arah kiri. Secara harfiah nama dewa matahari bangsa Aztec adalah burung kolibri yang berada di sebelah kiri. Itulah sebabnya mereka sering mengilustrasikannya sebagai burung berwarna biru atau hijau.
Tapi terkadang Huitzilopochtli pun digambarkan sebagai pejuang dengan perisai dan pelindung kepala yang dibuat menyerupai burung kolibri. Bangsa Aztec pun percaya para pejuang yang mengorbankan nyawanya di medan pertempuran akan bereiknarnasi menjadi burung kolibri dan selanjutnya mereka akan menuju bagian selatan atau kiri dunia untuk dibangkitkan kembali. Karena itu Huitzilopochtli pun tak jarang diterjemahkan sebagai "kebangkitan kembali pejuang dari selatan".
Mereka juga percaya dewa matahari yang terlibat pertempuran abadi dengan kegelapan memerlukan darah yang berasal dari jantung manusia sebagai tambahan kekuatan agar bisa tetap bertahan demi mempertahankan cahaya di bumi. Untuk memenuhi kebutuhan dewanya ini maka para pengikut setia dewa matahari ini pun melakukan pengorbanan dengan memberikan jantung manusia.
http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20110326092620&idkolom=dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar